KAUR || NUSANTARAMAILS.COM – Dalam suksesi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) beda pilihan dan dukungan adalah hal biasa dan itu wujud dari demokrasi. Namun, jangan pernah ada praktek politik adu domba yang membuat masyarakat terpecah.
Siapapun yang terpilih nantinya dia adalah yang terbaik dan penerima mandat masyarakat. Pendukung yang belum terpilih juga harus legowo menerima hasil pemilihan.
Membangun daerah tidak harus menjabat sebagai kepala daerah. Banyak cara untuk ikut berpartisipasi dalam memajukan daerah dengan cara sendiri.
Baca Juga :
Oleh karenanya, tetap jaga silaturrahmi dan saling percaya. Tidak ada manusia yang sempurna, tidak ada pula pemimpin yang salah. Hanya saja, cara dan langkah yang berbeda untuk mencapai cita-cita.
“Menjaga silaturrahmi adalah yang utama. Kepentingan politik jangan diatas segalanya. Siapapun orangnya yang memimpin punya visi misi untuk membangun daerah,” ungkap Iral (54), Kamis (17/10/2024).
Oleh sebabnya, Pilkada jangan dirusak dengan praktek politik yang tidak sehat. Karena, pilihan adalah hak azazi setiap orang dan dilindungi oleh undang-undang.
“Silakan promosikan program kerja jika terpilih. Jangan menjatuhkan dengan cara yang tidak baik,” paparnya.(yti)