Penutupan MPLS SMK Ketintang Surabaya 600 Peserta Didik Baru Harus Punya Jiwa Entrepreneur

MPLS siswa baru

SURABAYA || NUSANTARAMAILS.COM – Sebanyak 600 peserta didik baru angkatan ke 56 SMK Ketintang Surabaya mengikuti akhir penutupan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Sebelumnya, MPLS ini di mulai 15 Juli – 19 Juli 2024.

Tema MPLS SMK Ketintang Surabaya tahun 2024 ini Reward No Punishment yang fokus penciptaan lingkungan belajar yang positif dan menyenangkan.

Disampaikan Waka Kesiswaan SMK Ketintang Surabaya, Heffriza Ahmad bahwa, untuk hari pertama pembukaan pelaksanaan kegiatan MPLS ini Kepala SMK Ketintang Surabaya memberikan sambutan ke siswa siswi baru. Beliau juga berpesan kepada peserta didik supaya mentaati tata tertib sekolah.

Tata tertib itu supaya siswa di larang membawa obat-obatan terlarang, minuman beralkohol, dan tidak diperkenankan membawa rokok. Demikian, bagi siswi juga terdapat larangan agar tidak memakai perhiasan dan membawa alat makeup berlebihan.

“Itu sudah tercantum pada buku pegangan siswa baru dan ketika berada di ruang kelas untuk dapat memahami peraturan sekolah,” ujarnya kepada nusantaramails.com, Sabtu (20/7).

Heffriza menyebut, terkait perundungan SMK Ketintang Surabaya meniadakan itu. Sebab, sudah terfasilitasi terdapat tim satuan tugas (Satgas) Perundungan.

“Ini tujuannya memudahkan anak bila terjadi adanya perundungan. Kita ingin tidak terjadi permasalahan tersebut,” kata dia.

Dia juga meminta, dalam pelaksanaan jam belajar mengajar siswa-siswi sudah mempersiapkan tata cara aturan-aturan sekolah. Seperti, siswi tidak berhijab tidak dibolehkan mewarnai rambut. Begitu juga siswa agar rambut di pergelap atau maksimal hitam.

“Penerapan disiplin anak kita mulai sejak di sekolah. Fungsinya saat lulus sangat penting manfaat bagi mereka. Terlebih, sekolah kejuruan terjun ke dunia kerja,” pesan Heffriza.

Anak didik SMK Ketintang Surabaya supaya bisa menerapkan budaya kerja sejak dini mulai dari kelas X.

Baca Juga : 

“Kita bekali siswa-siswi dengan ketrampilan dan mempunyai keahlian. MPLS dipastikan tidak ada perpeloncoan, karena kita undang Band Dreamday, ini bertujuan menyenangkan anak-anak,” jelas Heffriza.

Pada kesempatan itu, Kepala SMK Ketintang Surabaya Agung Nugroho menuturkan MPLS tahun ini sedikit berbeda dari tahun sebelumnya. Suasana MPLS 2024 terkonsepkan dengan memfasilitasi riang gembira.

“Kami buat riang gembira dan menyenangkan. Kita juga kenalkan karakteristik lingkungan sekolah,” ujarnya.

Beberapa kewajiban harus dipenuhi bagi satuan pendidikan menginformasikan kondisi sekolah. Jadi, perkenalan murid baru mulai dari struktur organisasi, ekstrakurikuler semuanya dikenalkan.

Selain itu, sambung kata Agung, siswa baru juga diperkenalkan dengan bapak ibu guru yang mendidiknya. Tak luput pembina Osis dan bidang Kesiswaan turut memperkenalkan.

“Konsep kami MPLS membuat suatu keseruan berupa game mengarah anti kekerasan. Sebab, kami ada tim khusus untuk menangani itu,” ucapnya.

Masih kata Agung, mencegah anak didik SMK Ketintang tidak terjerumus bahaya narkoba pihaknya mendatangkan para nara sumber dari BNN. Membekali anak dengan sosialisasi dampak akibat penyalahgunaan narkoba.

“Kita tanamkan dalam visi dan misi mewujudkan atau mencetak peserta didik berkompeten, jiwa entrepreneur, dan berakhlak mulia,” tuturnya.

Maka itu, Agung menyebut, pentingnya pengenalan tata tertib sekolah juga diberlakukan pada MPLS. Ini menjadikan anak bisa mematuhi aturan sekolah.

“Anak tidak terjadi melanggar, itulah tujuan kami. Point dalam bentuk pelanggaran juga dijelaskan semua. Kita mempersiapkan anak didik dapat terjun ke dunia kerja maupun industri,” imbuhnya. (mnf/yti)

Follow Nusantara Mails di Google News