NUSANTARAMAILS.COM – Ada sebagian kelompok masyarakat yang mengatakan secara awam, politik tanpa perang urat saraf kurang sedap. Dalam dunia politik jika tidak dihiasi dengan berbagai macam argumen pro dan kontra bukan politik namanya.
Namun, tentunya perang urat saraf ini cukup hanya sebatas dunia maya alias dunia tipu-tipu media sosial. Pro dan kontra tidak perlu ditunjukkan dalam dunia nyata.
Ribut di dunia awang-awang hal biasa terjadi. Tetapi di dunia nyata tetap menyatu dalam bingkai ke Bhineka Tunggal Ika. Ribut-ribut dimedia sosial tidak mengharuskan ribut pula di dunia nyata.
Perbedaa politik tentu bentuk dari demokrasi yang sesungguhnya. Oleh karenanya, masyarakat diharapkan semakin pintar dan tidak terbawa provokasi.
Baca Juga :
“Perang urat saraf di dunia maya biarkan saja. Kita yang mendengar, melihat dan merasakan perang tersebut jangan terbawa arus permainan. Biarkan mereka saling serang, namun di dunia nyata tetap menjadi satu kesatuan dalam bingkai NKRI,” ungkap Susanto (56), Kamis (8/8/2024).
Pemilu efek, Pilkada efek, Pilpres efek dan Pilkades efek memiliki perbedaan yang sangat besar. Oleh karenanya, jangan sampai masyarakat justru menjadi korbannya.(yti)
