Jangan Beda Dianggap Musuh, Jangan Terjebak Dengan Fanatisme Sempit, Ayo Dewasa Untuk Berdemokrasi

NUSANTARAMAILS.COM – Pemilu telah usai, kini masyarakat kembali diuji dengan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024. Dewasq dalam berfikir akan mengademkan suhu politik.

Jangan beda dianggap musuh, kalau berbeda dianggap musuh kapan akan dewasa dalam berdemokrasi. Jaga kekompakan, kebersamaan, beda boleh, marahan jangan.

“Kalau beda dianggap musuh, kapan kita akan dewasa, kalau befa dianggap musuh kapan kita akan berdemokrasi, ayo jaga persatuan dan kekompakkan menjaga persatuan dan kesatuan,” pesan Ronsi Putra (41), Jumat (26/7/2024).

Mari dewasa dalam berdemokrasi, jangan terjebak dalam fanatisme sempit. Jangan beda dipandang sebagai musuh dalam berpolitik. Karenanya, dewasa dalam politik harus terus ditingkatkan.

Baca Juga :

Yang satu baju Hijau, satu warna merah, satu warna kuning dan satu lagi warna biru Biarkan, menempuh jalan masing-masing, nanti akan bertemu ditujuan yang sama.

“Mari jaga harmonisasi dalam politik. Jaga kedewasaan dalam bingkai persatuan dan kesatuan, jangan terjebak dalam fanatisme sempit yang membuat kita terpecah. Hanya berbeda warna menjadikan kita tidak saling tegur sapa. Orang yang jadi pemimpin, kita yang sewot,” ungkapnya.(yti)

Follow Nusantara Mails di Google News