KAUR || NUSANTARAMAILS.COM – Gundukan lumpur bercampur air kental berwarna coklat menghiasi jalan desa di kawasan pedalaman Kabupaten Kaur. Saat musim kemarau, aspal lumpur menjelma jalan mulus yang digenangi debu jalanan.
Miris, ditengah kemajuan jaman dan orasi politik untuk membangun seribu jalan mulus di Bumi Se’ase Sehijen tampaknya belum bakal terealisasi di penghujung masa kampanye lagi.
Anggaran Dana Desa (DD) yang dikucurkan pemerintah pusat belum mencukupi untuk membangun infrastruktur mendesak tersebut.
Baca Juga :
Kemudian, minimnya anggaran APBN yang dikucurkan pemerintah pusat menghambat daerah untuk membangun seribu jalan mulus. Lobi-lobi di kementerian untuk menggaet APBN pun belum mencapai hasil yang maksimal.
Hal ini disebabkan, pemerintah pusat juga harus memikirkan daerah yang membutuhkan akses pembangunan yang sama. Peran dari wakil rakyat pun semakin dibutuhkan.
“Saat musim kemarau, kondisi jalan pedalaman menjelma hamparan tanah kering dan dapat dilalui kendaraan. Tetapi, saat hujan tiba jalan akan berubah menjadi genangan lumpur yang mengancam keselamatan pengendara,” ungkap salah seorang warga pedalaman di Kecamatan Nasal, Ursena (53).(yti)
